Get Mystery Box with random crypto!

Yook Ngaji yang Ilmiah

لوگوی کانال تلگرام yookngaji — Yook Ngaji yang Ilmiah Y
لوگوی کانال تلگرام yookngaji — Yook Ngaji yang Ilmiah
آدرس کانال: @yookngaji
دسته بندی ها: دین
زبان: فارسی
مشترکین: 2.77K
توضیحات از کانال

Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah
Oleh: AH (Abdul Hadi) - Pekalongan

Ratings & Reviews

4.67

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

2

4 stars

1

3 stars

0

2 stars

0

1 stars

0


آخرین پیام ها 11

2021-05-06 18:09:39 MENGHIDUPKAN MALAM DENGAN BEGADANG, UNTUK IBADAH
Ketika mencari malam ‘Lailatul Qodar’.

Tentu saja sesuai kemampuan dan keadaan!


Dari Aisyah –istri nabi -rodhiyallahu ‘anha- ,
Beliau mengatakan,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

”Apabila sepuluh hari terakhir telah masuk (yakni di bulan Ramadhan, -pent.) ,

Nabi –shollallahu ‘alaihi wasallam-

- mengencangkan sarungnya,

- menghidupkan malamnya, serta

- membangunkan keluarganya.”

[ HR. Bukhori (2024) dan Muslim ((1174)-7) ]
Derajat hadits: Muttafaqun ‘alaih , Silahkan lihat Al-Lu`lu wal-Marjan (730).


Imam as-Shon’ani (Wafat 1182 H) -rohimahullah- menjelaskan,
Yang dimaksud dengan ’menghidupkan malam’ adalah begadang.
[ Lihat ’Subulus Salam Syarah Bulughil Marom’ (1/593)]

Syekh Muhammad Fuad Abdul Baqi (Wafat 1388 H) -rohimahullah- menjelaskan makna kalimat ’menghidupkan malam’ adalah, ”memanfaatkan seluruh malam untuk begadang, dengan melakukan ibadah sholat dan selainnya.”
[ Lihat ’Tahqiq Shohih Muslim’ (2/832) pada pembahasan hadits ini. ]


Semoga Allah -Ta’ala- memberikan kemampuan kepada kita untuk mendapatkan kebaikan yang banyak di malam lailatul qodar, serta mendapatkan ampunan atas dosa yang telah lalu, Aamiin ya Robbal ‘Aalamiin.

Wallahul Muwaffiq.
(AH)

#LailatulQodar #Ramadhan #ampunan #berharapampunan #fadhoil #YookNgaji

YOOK NGAJI YANG ILMIAH
(Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah)
Situs Blog: https://Yookngaji.Com
Gabung Saluran Telegram: https://bit.ly/yookngaji
311 viewsedited  15:09
باز کردن / نظر دهید
2021-05-06 15:38:27
"Semoga malam ganjil di malam Jumat adalah Lailatul Qodar." #posterdakwah #yookngaji
327 views12:38
باز کردن / نظر دهید
2021-05-06 15:38:27 https://t.me/yookngaji/1914
336 views12:38
باز کردن / نظر دهید
2021-05-06 15:36:49 SEMOGA LAILATUL QODAR MALAM GANJIL DI MALAM JUMAT

Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Namun tetap kita tidak bisa memastikannya!
——————————-

Al-Wazir Abul Muzhoffar -Ibnu Hubairoh- -rohimahullah- mengatakan,

“Apabila suatu malam ganjil dari sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan, -pent.) jatuh pada malam Jum’at, maka (malam itu) lebih diharapkan dari selainnya (sebagai malam lailatul Qodar, -pent.)

(Namun) Ketahuilah, bahwa semua tanda-tanda ini tidak menunjukkan kepastian adanya malam lailatul Qodar.”

[ Dinukilkan oleh Imam Ibnu Rojab -rohimahullah- dalam kitab Lathoiful Ma’arif hal. 203 ]


وإن وقع في ليلة من أوتار العشر ليلة جمعة فهي أرجى من غيرها
واعلم أن جميع هذه العلامات لا توجب القطع بليلة القدر"


Kepastian jatuhnya malam lailatul qodar telah menjadi rahasia ilahi.
Kita –para hamba- hanya bisa berusaha mencari dan berharap dengan penuh keimanan,
Semoga Allah -Ta’ala- memberikan kemudahan untuk mendapatkannya serta meraih ampunan yang dijanjikan. Aamiin.

Wallahul Muwaffiq. (AH)

#LailatulQodar #Ramadhan #ampunan #YookNgaji

YOOK NGAJI YANG ILMIAH
(Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah)
Situs Blog: https://Yookngaji.Com
Gabung Saluran Telegram: https://bit.ly/yookngaji
309 views12:36
باز کردن / نظر دهید
2021-05-05 04:39:33 MALAM LAILATUL QODAR BISA TERJADI DI MALAM GENAP

Tetap semangat di malam-malam genap!

Namun yang ditekankan malam-malam ganjil, terkhusus malam ke-27.


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah pernah ditanya tentang ‘lailatul qodar’.

Beliau menjawab,
Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) ,
malam lailatul Qodar ada di antara sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Inilah kabar yang benar dari nabi shollallahu ‘alaihi wasallam , beliau bersabda:

«هِيَ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ»

“Ia ada pada sepuluh hari terakhir (bulan) Ramadhan.” [ scr. makna ] , pada malam-malam ganjil.

Hitungan ganjil yang dimaksud (ditinjau dari 2 sisi, -pent.)

(Yang Pertama) Ditinjau dari hari yang terlewat (artinya dihitung dari malam ke-1, ke-2, ke-3, dst –pent.), maka ‘lailatul qodar’ dicari pada:

- Malam ke-21 (dua puluh satu),
- Malam ke-23 (dua puluh tiga),
- Malam ke-25 (dua puluh lima),
- Malam ke-27 (dua puluh tujuh),
- Malam ke-29 (dua puluh sembilan),

(Yang Kedua) Ditinjau dari hari yang tersisa (yang akan dilalui), maka seperti kata Nabi shollallahu ‘alaih wasallam ,

«لِتَاسِعَةٍ تَبْقَى، لِسَابِعَةٍ تَبْقَى، لِخَامِسَةٍ تَبْقَى، لِثَالِثَةٍ تَبْقَى»

”Carilah ia, jika (bulan Ramadhan) tersisa 9 hari, 7 hari dan 3 hari.” [ HR. Al-Bukhori ]

Atas dasar hadits tadi,
(Kemungkinan Pertama) Apabila bulan Ramadhan itu 30 hari, maka hitungan-hitungan tadi jatuh pada malam-malam genap. Sehingga ‘lailatul qodar’ dicari pada

- Malam ke-22 (dua puluh dua) – ini ketika tersisa 9 hari,
- Malam ke-24 (dua puluh empat) – ini ketika tersisa 7 hari,
Dan seterusnya.

Gambaran ini tadi adalah penjelasan dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri –rodhiyallahu 'anhu- dalam hadits yang shohih.

Dan itulah yang dilakukan oleh Nabi -shollallahu ‘alaihi wasallam- di bulan Ramadhan.

(Kemungkinan Kedua) apabila bulan Ramadhan itu 29 hari, maka hasil perhitungan hari yang tersisa sama dengan hasil perhitungan hari yang terlewat.

( Kesimpulannya )
Apabila duduk perkaranya demikian, seorang mukmin harus mencari ‘lailatul qodar’ pada 10 hari terakhir seluruhnya.

Karena Nabi -shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

«تَحَرُّوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ»

”Carilah ia pada sepuluh hari terakhir.” [ Muttafaqun 'alaih ]

Seringnya ia jatuh pada tujuh hari terakhir,
Dan kebanyakannya jatuh pada malam ke-27 (dua puluh tujuh).
Sebagaimana sahabat Ubay bin Ka’ab _-rodhiyallahu ‘anhu-_ bersumpah menekankan berita bahwa lailatul qodar jatuh pada malam ke-27 (dua puluh tujuh). (...)

[ Lihat Majmu’ Fatawa, 25/284-285, dan Al-Fatawa Al-Kubro, 2/475-476 ]



Tetap semangat mencari malam lailatul qodar walaupun di malam genap! Wallahul Muwaffiq. (AH)

#LailatulQodar #Ramadhan #ampunan #berharapampunan #fadhoil #YookNgaji

YOOK NGAJI YANG ILMIAH
(Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah)
Situs Blog: https://Yookngaji.Com
Gabung Saluran Telegram: https://bit.ly/yookngaji
258 viewsedited  01:39
باز کردن / نظر دهید
2021-04-12 16:46:40 BERSATULAH DALAM MENENTUKAN AWAL PUASA DAN HARI RAYA

Berpuasalah secara serentak bersama pemerintah, serta ber-Idul Fithri-lah bersama mereka.
—---------------—

Dari Shahabat Abu Huroiroh -rodhiyallahu ‘anhu- , Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wa Sallam- pernah bersabda:

«الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ، وَالفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ، وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ»

”Puasa (dilakukan secara serentak) pada hari kalian berpuasa. Hari raya Idul Fitri (dilakukan secara serentak) pada hari kalian ber-Idul Fithri, dan hari raya Idul Adha (dilakukan secara serentak) pada hari kalian ber-Idul Adha."

[ HR. At-Tirmidzi no. 697, Abu Dawud no. 2324, Ibnu Majah no. 1660, dan yang lainnya. ]

Derajat Hadits: Shohih.
Dishohihkan Asy-Syaikh Al-Albani –rohimahullah- dalam kitab "Shohih Al-Jami’`" no. 3869, “Al-Irwa’” no. 905, dan “Ash-Shohihah” no. 224.


Imam At-Tirmidzi -rohimahullah- -setelah menyebutkan hadits tersebut-mengatakan:

“Sebagian ulama telah menerangkan makna hadits ini, mereka menjelaskan:

“Makna hadits ini: penentuan (awal) puasa dan Idul Fithri itu bersama jama’ah (yakni penguasa, -pent.) dan seluruh kaum muslimin.” [ Lihat Sunan At-Tirmidzi no. 697 ]


Imam Ibnul Qoyyim -rohimahullah- menjelaskan:
“Dalam hadits ini terdapat bantahan bagi orang yang mengatakan: ‘Bolehnya berpuasa dan berbuka dengan berpatokan pada hisab -perkiraan terbit bulan-.... .” [ Tahdzib As-Sunan hal. 1019 ]


Asy-Syaikh al-Utsaimin -rohimahullah- menasehatkan;
“... Allah -Ta’ala- berfirman:

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” [ Ali Imron : 105 ]

“Umat Islam wajib bersatu, jangan bercerai-berai dalam beragama. Hendaklah puasa dan hari raya Idul Fithri mereka sama, dengan mengikuti keputusan lembaga di negeri mereka –maksud saya; lembaga agama yang mengurusi urusan kaum muslimin-, jangan berbeda-beda. Andaikan (awal) puasa mereka berbeda dengan (awal) puasa di kerajaan Saudi atau negeri Islam lainnya, tetap ikuti lembaga agama tersebut.” [ Lihat ”Majmu’ Fatawa wa Rosail Al-Utsaimin” pertanyaan no. 18 (19/52) ]


Semoga Allah -Ta’ala- memudahkan kita untuk mewujudkan persatuan kaum muslimin di atas kebenaran. -Aamiin.-

Wallahul Muwaffiq.
(AH)

#Puasa #Ramadhan #HariRaya #IdulFithri

YOOK NGAJI YANG ILMIAH
(Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah)
Blog: https://Yookngaji.com
Gabung Saluran Telegram: https://t.me/yookngaji
548 views13:46
باز کردن / نظر دهید
2021-04-12 16:41:44
550 views13:41
باز کردن / نظر دهید
2021-02-04 01:30:26 KEUTAMAAN MERUTINKAN SUATU AMALAN
Tatkala sehat dan mukim (tidak bepergian).

Tetap mendapatkan pahala amalan sempurna walaupun sakit atau safar (bepergian).
—-------------

Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari -rodhiyallahu ‘anhu- , beliau mengatakan: “Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

إِذَا مَرِضَ العَبْدُ، أَوْ سَافَرَ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

”Apabila ada seorang hamba yang sakit atau safar, tetap ditulis untuknya pahala amalan seperti (pahala) saat mukim dan sehat."."

[ HR. Al-Bukhori no.2996 dan Abu Dawud no. 3091 ]

Derajat Hadits: Shohih.
[ Silahkan lihat al-Irwa 560 , al-Misykah no. 1544 , Shohih Al-Jami’ no. 799 , karya Asy-Syaikh Al-Albani -rohimahullah- ]


Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin - rohimahullah- menjelaskan:

“Di dalam hadits ini terdapat nasehat;
Seyogianya orang yang berakal semangat melakukan amal sholeh selama ia masih memiliki kesehatan dan kesempatan (waktu luang) ,

Sehingga tatkala ia tidak mampu untuk beramal sholeh karena sakit atau satu urusan , tetap ditulis untuknya (pahala amal) sempurna.

(Oleh karena itu) manfaatkanlah kesehatan dan waktu luang untuk beramal sholeh! …”

[ Lihat Syarah Riyadhus Sholihin (2/189) ]


Wallahul Muwaffiq. (AH)

#Keutamaan #MerutinkanAmalan #Sholat #amalsaleh #Safar #Sakit

YOOK NGAJI YANG ILMIAH
(Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah)
Blog: https://Yookngaji.Com
Gabung Saluran Telegram: https://t.me/yookngaji
1.8K viewsedited  22:30
باز کردن / نظر دهید
2020-12-13 17:50:54 NEGERI YANG PADANYA MASIH TERDENGAR ADZAN TIDAK DISERANG RASULULLAH -shollallahu 'alaihi wasallam-.
—------------—

Dari shahabat Anas bin Malik -rodhiyallahu ‘anhu- beliau mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُغِيرُ إِذَا طَلَعَ الْفَجْرُ، وَكَانَ يَسْتَمِعُ الْأَذَانَ، فَإِنْ سَمِعَ أَذَانًا أَمْسَكَ وَإِلَّا أَغَارَ فَسَمِعَ رَجُلًا يَقُولُ.

”Rasulullah –shollallahu ‘alaihi wasallam- menyerang musuh ( baca: orang-orang kafir. –pent.) jika fajar telah terbit. (Namun) Beliau memperhatikan (terlebih dahulu) suara adzan.

Jika suara adzan terdengar, beliau menahan (penyerangan).

Jika tidak (terdengar adzan) , beliau pun menyerangnya."

[ HR. Al-Bukhori no. 2943, dan Muslim no. 382-(9). Lafadz tersebut di atas terdapat dalam “Shohih Muslim”. ] , Derajat Hadits: Shohih.


Imam An-Nawawi -rohimahullah- menjelaskan:

“Dalam hadits tersebut terdapat dalil (yang menjelaskan) bahwa (terdengarnya ) adzan sebagai pencegah penyerangan terhadap penduduk suatu daerah.
Karena yang demikian itu menunjukkan keislaman mereka.” [ Lihat ”Al-Minhaj Syarah Shohih Muslim” (4/84). ]


Sebagai seorang muslim yang baik, hendaklah kita tidak terpengaruh ajakan teror atau penyerangan terhadap sebuah negeri yang terdengar padanya adzan.
Terlebih lagi, adzan tersebut terdengar dari setiap gang di sebuah kota ataupun desa.

Wallahul Muwaffiq. (AH)

#Awas_Propaganda_Isis #Adzan #Ciri_Negeri_Muslimin

YOOK NGAJI YANG ILMIAH
(Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah)
Situs Blog: https://Yookngaji.com
Gabung Saluran Telegram: https://t.me/yookngaji
2.6K views14:50
باز کردن / نظر دهید
2020-12-09 09:02:07 TIDAK BOLEH MENGATAKAN SI FULAN SYAHID
—-------------

Dari Shahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu Beliau mengatakan dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam ,

« اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَنْ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِهِ، واللَّهُ أَعْلَمُ بِمَنْ يُكْلَمُ فِي سَبِيلِهِ»

- “Allah lah yang lebih tahu siapa yang berjihad di jalan Nya,"
- "Dan Allah lah yang lebih tahu siapa saja yang terluka di jalan Nya.”

[ HR. Al-Bukhori secara mu’allaq (tanpa sanad) ; (4/37) ]
Namun,
Bagian pertama dari hadits itu disebutkan sanadnya dalam Kitab Al-Jihad no.2787, dengan derajat Shohih.
Bagian kedua dari hadits itu disebutkan sanadnya dalam Kitab Al-Jihad no.2803, dengan derajat Shohih.


Al-Imam Al-Bukhori rohimahullah menyebutkan hadits ini dalam Bab;

لاَ يَقُولُ: "فُلاَنٌ شَهِيدٌ"

(Sebuah Bab yang menjelaskan bahwa) Seseorang itu tidak boleh mengatakan: “Si Fulan (mati) Syahid.” (Secara pasti, pen.).

Kemudian beliau menyebutkan hadits ini.

Wallahul Muwaffiq (AH)

#Larangan #Mengatakan_FulanSyahid

YOOK NGAJI YANG ILMIAH
(Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah)
Blog: https://Yookngaji.blogspot.com
Gabung Saluran Telegram: https://t.me/yookngaji
2.3K views06:02
باز کردن / نظر دهید