Get Mystery Box with random crypto!

Salamdakwah

لوگوی کانال تلگرام salamdakwah — Salamdakwah S
لوگوی کانال تلگرام salamdakwah — Salamdakwah
آدرس کانال: @salamdakwah
دسته بندی ها: دین
زبان: فارسی
مشترکین: 8.61K
توضیحات از کانال

Mengikuti Al-Quran dan Assunah menurut Pemahaman Para Sahabat

Ratings & Reviews

2.00

2 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

0

3 stars

1

2 stars

0

1 stars

1


آخرین پیام ها 2

2021-06-28 05:42:54 Dihasankah oleh Al-Albany dalam kitab As-Silsilah As-Shahihah, no. 2850)

Ungkapan ‘Faliammin ma huwa’ adalah bisa kembali di waktu kemalasannya kepada asal yang agung yakni (sesuai dengan) sunnah. Atau ia dalam kondisi di jalan yang lurus selagi masih berpegang teguh dengan Al-Kitab dan Sunnah.
Dalam sebagian redaksi lain dikatakan, ‘Faqad aflaha (sungguh dia telah beruntung)’.

Abu Abdurrahman As-Sulami rahimahullah berkata:

“Di antara aibnya –jiwa – adalah kemalasan yang menimpanya dalam hak-hak yang sebelumnya dilakukannya. Yang lebih aib lagi adalah orang yang tidak memperhatikan kekurangan dan kemalasannya. Yang lebih aib lagi, orang yang tidak tahu kemalasan dan kekurangannya. Kemudian yang lebih aib lagi, adalah orang yang menyangka bahwa dia semangat padahal dalam kondisi malas dan kurang. Ini adalah sikap kurang bersyukur ketika mendapatkan taufiq dalam melaksanakan hak-hak. Karena kurang bersyukur, maka semangat dialihkan menjadi kurang beremangat. Dia menutupi kekuarangannya dan menyangka baik keburukannya.

Allah Ta’ala berfirman,

(Artinya) "Maka Apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu Dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ?"
(QS. Fathir: 8)

Agar terhindar dari itu semua adalah dengan mengharap kepada Allah Ta’ala, senantiasa mengingat-Nya, membaca Kitab-Nya, mengagungkan kemuliaan orang-orang Islam dan meminta didoakan oleh para wali Allah (orang bertakwa) agar dikembalikan kepada kondisi semula.

Semoga Allah memberikan kenikmatan dibuka baginya jalan untuk berbakti dan dalam ketaatanNya.
(Uyubun-Nafsi, hal. 8).islamqa.info

══ ¤❁✿❁¤ ══

_Gabung dan ikuti Sekarang juga di Group dan Channel salamdakwah dengan setiap harinya anda mendapatkan :_

Video Kajian Terbaru
Aktualita Ilmiah
Tanya Ustadz
Salamdakwah Image

TG Channel @salamdakwah
Group WA Ikhwan +6285819242061

====== ======

www.salamdakwah.com
Youtube
http://bit.ly/salwatv
Twitter
https://twitter.com/salamdakwah?s=09
Instagram
https://instagram.com/salamdakwah?igshid=dosedrpbgxwj
Telegram
https://t.me/salamdakwah
5.5K views02:42
باز کردن / نظر دهید
2021-06-28 05:42:54 http://www.salamdakwah.com/pertanyaan/9498-meninggalkan-amalan-sunnah-karena-malas

*TANYA USTADZ *

MENINGGALKAN AMALAN SUNNAH KARENA MALAS

Akhwat (Yogyakarta)
2 days ago on Fiqih

Apakah orang kafir jika dia tidak mengamalkan Sunnah karena malas ? Seperti dahulu dia sering dzikir malam tapi meninggalkannya karena malas


*Dijawab Oleh Ustadz Mukhsin Suaidi, Lc, M.E.I _Hafizhahullah_*
*(Dewan Redaksi salamdakwah.com)*
23 hours ago

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه

Barangsiapa yang ketika malas sampai meninggalkan kewajiban dan jatuh ke sesuatu yang diharamkan, maka dia dalam bahaya besar dan kemalasannya menjadi suatu kemaksiatan, harus dikhawatirkan sampai pada su'ul khatimah.
Kami memohon kepada Allah kebaikan.

Sedangkan jika malas melaksanakan keutamaan dan sunnah, tapi dia tetap menjaga kewajiban, menjauhi dosa besar dan sesuatu yang diharamkan, hanya saja waktu melakukannya (kebaikan) berkurang seperti dalam mencari ilmu, qiyamul lail dan membaca Al-Qur’an. Maka kemalasannya seperti itu diharapkan hanya sesaat saja, semoga selesai dalam waktu dekat insyaallah. Dan dia tidak sampai dikatakan kafir.

Ada orang yang mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menyatakan akan melaksanakan syariat-syariat yang wajib dalam Islam dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengingkarinya.

Telah diriwayatkan dari Thalhah bin Ubaidillah, bahwa dia berkata:

( جاء رجل إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم من أهل نجد ثائر الرأس يسمع دوي صوته ولا يفقه ما يقول حتى دنا فإذا هو يسأل عن الإسلام فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم خمس صلوات في اليوم والليلة ، فقال هل علي غيرها ؟ قال لا إلا أن تطوع ، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم وصيام رمضان ، قال هل علي غيره ؟ قال لا إلا أن تطوع ، قال وذكر له رسول الله صلى الله عليه وسلم الزكاة ، قال هل علي غيرها ؟ قال لا إلا أن تطوع ، فأدبر الرجل وهو يقول والله لا أزيد على هذا ولا أنقص ، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أفلح إن صدق

“Beberapa orang telah mendatangi Rasulullah –shallahu ‘alaihi wa sallam- yang berasal dari Najd, rambutnya acak-acakan, suaranya menggelegar, dia tidak memahami apa yang beliau ucapkan sampai dia mendekat dan tiba-tiba dia bertanya tentang Islam, maka Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Lima kali shalat dalam sehari semalam”. Dia berkata lagi: “Apakah ada yang lainnya ?”. Beliau menjawab: “Tidak ada kecuali yang sunnah, Rasulullah melanjutkan: “dan berpuasa Ramadhan”, dia berkata: “Apakah ada yang lainnya ?”. Beliau menjawab: “Tidak ada kecuali yang sunnah”. Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- menyebutkan kepadanya: “Zakat”. dia berkata: “Apakah ada yang lainnya ?”. Beliau menjawab: “Tidak ada kecuali yang sunnah”. Kemudian orang tersebut pergi dan berkata: “Demi Allah saya tidak akan menambah atau mengurangi”. Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Dia akan beruntung jika dia jujur”.
(HR. Bukhori dan Muslim)

Meski demikian kemalasan itu perlu diobati dan itu memerlukan sedikit cara yang bijaksana dalam mengobati kemalasan seseorang yang meninggalkan hal yang sunnah. Inilah yang dimaksudkan dalam riwayat Abdullah bin Amr radhiallahu ’anhuma, dia berkata:

ذُكِرَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رِجَالٌ يَجْتَهِدُونَ فِي الْعِبَادَةِ اجْتِهَادًا شَدِيدًا فَقَالَ : ( تِلْكَ ضَرَاوَةُ الْإِسْلَامِ وَشِرَّتُهُ ؛ وَلِكُلِّ ضَرَاوَةٍ شِرَّةٌ ، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ ، فَتْرَةٌ فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى اقْتِصَادٍ وَسُنَّةٍ : فَلِأُمٍّ مَا هُوَ ، وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى الْمَعَاصِي : فَذَلِكَ الْهَالِكُ

“Diceritakan kepada Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam tentang orang-orang yang sangat semangat sekali dalam beribadah, maka beliau berkata, "Itulah puncak semangat (pengamalan) Islam dan kesungguhannya. Setiap setiap semangat akan mencapai puncaknya, dan setiap puncaknya akan ada masa kemalasan. Barangsiapa yang waktu malasnya dalam batas wajar dan tetap dalam sunnah, maka dia telah menempuh jalan yang lurus. Dan barangsiapa yang kemalasannya melakukan kemaksiatan, maka itulah yang celaka.’
(HR. Ahmad, 2/165.
4.0K views02:42
باز کردن / نظر دهید
2021-06-25 07:19:35 *@salamdakwah*

Dukun atau paranormal ialah orang yang mengaku mengetahui ilmu ghaib dan mamberikan kabar kepada manusia tentang kejadian yang ada di alam semesta. Pada zaman jahiliyah banyak dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kontak khusus dengan setan-setan yang mencuri kabar langit kemudian menyampaikan kepada mereka. Sehingga para dukun mengambil kalimat tersebut melalui perantara setan dengan berbagai macam tambahan, lalu disampaikan kepada ummat manusia. Jika ada kecocokan, maka ummat manusia akan percaya dan menjadikan sang dukun sebagai rujukan konsultasi untuk menebak perkara yang akan terjadi. Jadi dukun adalah orang yang mengabarkan perkara yang akan terjadi pada masa mendatang.

Allâh berfirman :

(Artinya) Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allâh Azza wa Jalla ), lalu benar-benar mereka merubahnya”.
Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allâh Azza wa Jalla, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
[an-Nisâ`/4:119]

Kedangkalan ilmu kaum muslimin membuat mereka mudah tertipu dan terkecoh dengan jimat yang dikira dari al-Qur`ân padahal bukan dari al-Qur`ân. Walaupun mereka sebenarnya tahu bahwa mendatangi dukun itu tidak baik, tetapi ketika dikenalkan dan dipertemukan dengan Kyai, Ustadz, Habib yang membuka praktek pengobatan, ternyata mereka tidak bisa menolak dan senang menuruti apa kata sang kyai.
Alasannya, semuanya berdasarkan agama, doa-doanya menggunakan lafazh dari al-Qur`ân dan syaratnya tidak menyuruh kepada kejahatan yang merugikan orang, dan orangnya bergelar Kyai, Habib atau Ustadz. Jadi mereka berkeyakinan bahwa apa yang disampaikannya adalah suatu kebenaran dan sesuai dengan ajaran syar’i, sehingga mereka meyakini dan menuruti perintahnya tanpa keraguan. Padahal semuanya adalah bentuk pengabdian kepada setan yang telah dilarang oleh Allâh Azza wa Jalla.

Diringkas dari:
Penulis : Ustadz Zainal Abidin, Lc _Hafizhahullah_




══ ¤❁✿❁¤ ══

_Gabung dan ikuti Sekarang juga di Group dan Channel salamdakwah dengan setiap harinya anda mendapatkan :_

Video Kajian Terbaru
Aktualita Ilmiah
Tanya Ustadz
Salamdakwah Image

TG Channel @salamdakwah
Group WA Ikhwan +6285819242061

====== ======

www.salamdakwah.com
Youtube
http://bit.ly/salwatv
Twitter
https://twitter.com/salamdakwah?s=09
Instagram
https://instagram.com/salamdakwah?igshid=dosedrpbgxwj
Telegram
https://t.me/salamdakwah
3.0K views04:19
باز کردن / نظر دهید
2021-06-25 07:19:31
2.4K views04:19
باز کردن / نظر دهید
2021-06-25 07:18:45 Istri juga jangan lupa untuk menjauhi maksiat mengingat efek maksiat juga nampak di pembangkangan keluarga.

Wallahu ta'ala a'lam.

__________________
@Tanya Ustadz WAG Salamdakwah
Jumuah 14 Dzulqa'dah 1442 / 25 Juni 2021

══ ¤❁✿❁¤ ══

_Gabung dan ikuti Sekarang juga di Group dan Channel salamdakwah dengan setiap harinya anda mendapatkan :_

Video Kajian Terbaru
Aktualita Ilmiah
Tanya Ustadz
Salamdakwah Image

TG Channel @salamdakwah
Group WA Ikhwan +6285819242061

====== ======

www.salamdakwah.com
Youtube
http://bit.ly/salwatv
Twitter
https://twitter.com/salamdakwah?s=09
Instagram
https://instagram.com/salamdakwah?igshid=dosedrpbgxwj
Telegram
https://t.me/salamdakwah
2.3K views04:18
باز کردن / نظر دهید
2021-06-25 07:18:44 http://www.salamdakwah.com/forum/17187-mendiamkan-suami

*TANYA USTADZ *

MENDIAMKAN SUAMI


Bismillah
Jika istri sering diamin suami, dengan alasan kalau di diamin si suami sifatnya lebih baik daripada saat istri biasa²nya dengan beliau, contohnya: kalau saat istri diamin (ngambek) suami jauh lbh perhatian, jauh lbh dermawan dgn siapapun mungkin dengan tujuan istrinya luluh lagi ke suami.
Suami lebih lemah lembut kalau lagi di diamin istri, kerjaan istri banyak di bantunya tanpa di suruh, tp situasi itu berbanding terbalik kalau istrinya lagi baik² aja dengannya. Jadi gimana hukumnya istri sering diamin suami dengan tujuan gitu ustadz ? Jazakillahu khair


*Jawaban Ustadz Mukhsin Suaidi: _Hafizhahullah_*
*(Pembina Grup Salamdakwah)*

Mendiamkan suami untuk tujuan duniawi semata tidaklah baik.

Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

لا يحل لرجل أن يهجر أخاه المسلم فوق ثلاث ، يلتقيان فيعرض هذا ويعرض هذا وخيرهما الذي يبدأ بالسلام (رواه البخاري، رقم 5727 ومسلم، رقم 2560 )

“Tidak halal bagi seseorang apabila ia memutuskan hubungan dengan saudaranya sesama muslim melebihi tiga hari, keduanya saling bertemu namun saling mengacuhkan satu sama lain dan yang terbaik dari keduanya adalah yang memulai menegur dengan mengucapkan Salam.”

(Hadits Riwayat AI Bukhari, no. 5727 dan Muslim, no. 2560)

Kalau memang suami bermaksiat kepada Allah Ta'ala maka boleh didiamkan supaya dia sadar, namun ingat dan perlu digaris bawahi bahwa itu bukan langkah pertama untuk menghilangkan kemungkaran dari suami.

Kami sarankan kepada istri untuk memberi masukan (sebagai langkah pertama) dengan memakai semua metode yang dihalalkan seperti berbicara langsung, menasehati melalui perantara orang lain, atau buku, atau mengajak dia kajian.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

من رأى منكم منكراً فليغيّره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان (رواه مسلم، رقم 49 )

“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia merobahnya dengan tangannya, apabila dia tidak mampu merobah dengan tangannya maka dengan lisannya, dan apabila tidak mampu merobah dengan lisannya maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya keimanan”
(Hadits riwayat Muslim, no. 49)

Kami sarankan sekali lagi untuk tidak sering-sering menggunakan metode mendiamkan karena khawatirnya efek buruk kembali ke istri, misalnya kalau sering-sering didiamkan maka dikhawatirkan suami mencari kenyamanan hati ke wanita lain. Mengingat mendiamkan adalah termasuk kekerasan psikologis.

Kekerasan nonfisik meliputi:
merendahkan pasangan, menghina, mengancam, mengritik pasangan secara berlebihan, adanya kontrol berlebih, dll.

Kalau mendiamkan pasangan tidak didahului oleh informasi kesalahan dia maka pasangan akan bertanya-tanya apa kesalahan yang telah dilakukannya dan menyalahkan dirinya.
Ingat, pasangan bukanlah yang mengetahui bagaimana perasaan dan keinginan dan hati. Mendiamkan hanya akan memperkeruh suasana dan hubungan bila menjadi kebiasaan. Jika dibiarkan terus menerus, kekerasan seperti ini akan menimbulkan dampak negatif dalam diri, pasangan dan hubungan.

Umumnya, dampak dari kekerasan psikologis diantaranya depresi, kurang motivasi, kebingungan, merasa tidak berharga, tidak memiliki harapan, self-blame, dan self- destructiveness.

Memang benar jika kekerasan psikologis dikatakan sebagai jenis kekerasan yang paling menyakitkan karena akan menimbulkan luka psikologis yang lebih serius pada korban.
Engel, Beverly. (2002).
The emotionally abusive relationship:
How to stop being abused and how to stop abusing.
New Jersey: John willey and Sons, inc.

Jadi yang bisa dilakukan oleh istri adalah berbicara dari hati ke hati dengan cara yang bijak dan bukan dengan cara "menggalaki" atau "mencerewerti" suami dalam semua hal karena berharap kesempurnaan suami. Koreksilah kesalahan-kesalahan yang memang urgen untuk diluruskan. Jangan lupa mendo'akan suami dan mintalah kepada mertua untuk mendo'akan suami.
2.5K views04:18
باز کردن / نظر دهید
2021-06-14 05:58:10 *TANYA USTADZ *

BERJANJI KEPADA ALLAH


Ikhwan (Riau)
3 days ago on Fiqih

Saya pernah berjanji pada Allah untuk tidak melakukan dosa lagi, tapi saya melanggarnya apakah ini termasuk nadzar dan kalau melanggar harus bayar kaffarah?


*Dijawab Oleh Ustadz Mukhsin Suaidi, Lc, M.E.I _Hafizhahullah_*
*(Dewan Redaksi salamdakwah.com)*
2 days ago

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه

Syaikh Ibnu Baz menerangkan:

الإنسان إذا عاهد الله يوفي بعهده، الله يقول: وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ [النحل:91]، إذا عاهد الله أن يبتعد عن الذنوب، إذا عاهد الله أن يبر والديه، إذا عاهد الله أن يصل رحمه، إذا عاهد الله ألا يؤذي جيرانه يستمر يلزم العهد، وإذا أخل بالعهد فقد خاطر بنفسه فعليه التوبة إلى الله والاستغفار والندم وعدم العود، هذا هو المشروع، وإن كفر عن ذلك كفارة يمين فلعله حسن؛ لأن بعض أهل العلم قال ذلك، فالأمر في هذا واسع، لكن المهم التوبة والاستغفار، يعني: المهم أنه إذا عاهد ونقض يستغفر الله ويتوب إليه ولا يعد، هذا هو الواجب على المؤمن، سواء استغفر لهم جميعًا أو لكل واحد على حدة. نعم

Jika seseorang membuat perjanjian dengan Allah, dia perlu memenuhi perjanjiannya, Allah berfirman:
(Artinya) "penuhilah perjanjian dengan Allah ketika Anda membuat perjanjian."
[An-Nahl: 91]

Jika seseorang berjanji kepada Allah untuk menjauhi dosa, jika dia berjanji kepada Allah untuk berbakti kepada kedua orang tuanya, jika dia berjanji kepada Allah untuk tidak menyakiti tetangga-tetangganya maka ia perlu terus konsisten dengan janjinya. Jika ia melanggar melanggar janjinya maka dia telah membahayakan dirinya, oleh karena itu ia harus bertaubat kepada Allah dan memohon ampun, menyesal dan bertekad untuk tidak kembali melakukan pelanggaran, inilah yang disyariatkan. Apabila ia melakukan penebusan (atas pelanggarannya itu) dengan membayar kaffarah sumpah maka semoga itu baik mengingat sebagian ahli ilmu menyampaikan demikian, ada keleluasaan dalam masalah ini.

Yang penting adalah bertaubat dan beristighfar (meminta pengampunan), artinya: yang penting adalah jika seseorang membuat perjanjian kemudian melanggarnya, maka dia perlu meminta ampunan dari Alah Ta'ala dan bertobat serta bertekad untuk tidak kembali. Ini adalah kewajiban orang mukmin. Sama saja apakah dia meminta pengampunan untuk mereka semua atau untuk masing-masing secara terpisah.

binbaz.org.sa/fatwas/17682/حكم-من-عاهد-الله-على-ترك-ذنب-ثم-فعله


http://www.salamdakwah.com/pertanyaan/9450-berjanji-kepada-allah

══ ¤❁✿❁¤ ══

_Gabung dan ikuti Sekarang juga di Group dan Channel salamdakwah dengan setiap harinya anda mendapatkan :_

Video Kajian Terbaru
Aktualita Ilmiah
Tanya Ustadz
Salamdakwah Image

TG Channel @salamdakwah
Group WA Ikhwan +6285819242061

====== ======

www.salamdakwah.com
Youtube
http://bit.ly/salwatv
Twitter
https://twitter.com/salamdakwah?s=09
Instagram
https://instagram.com/salamdakwah?igshid=dosedrpbgxwj
Telegram
https://t.me/salamdakwah
3.2K views02:58
باز کردن / نظر دهید
2021-06-10 01:22:11 *TANYA USTADZ *

KETIKA SESEORANG SHALAT ADA ORANG YANG LEWAT SAMBIL MEMUTAR MUSIK


Akhwat (Yogyakarta)
3 days ago on Fiqih

ketika seseorang shalat ada orang yang lewat dengan membawa hp yang sedang memutar musik apakah orang tsb membatalkan shalat atau melanjutkan shalat ?


*Dijawab Oleh Ustadz Mukhsin Suaidi, Lc, M.E.I _Hafizhahullah_*
*(Dewan Redaksi salamdakwah.com)*
2 days ago

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه

Apabila orang yang membawa Hp (yang sedang memutar musik) adalah seorang wanita yang sudah baligh, dan wanita tersebut lewat di depan penanya (antara penanya dan sutrohnya) maka shalat penanya batal.

Apabila penanya tidak memakai sutroh saat shalat kemudian wanita itu lewat depan penanya dan berjalan di space tempat sujud penanya maka shalat penanya juga batal.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي، فَإِنَّهُ يَسْتُرُهُ إِذَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ، فَإِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ، فَإِنَّهُ يَقْطَعُ صَلَاتَهُ الْحِمَارُ، وَالْمَرْأَةُ، وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ

Apabila salah seorang dari kalian hendak shalat, maka kayu (seukuran dengan yang diletakkan di atas hewan tunggangan) yang diletakkan di depannya menjadi sutroh baginya. Apabila di hadapannya tidak ada sutrah seperti kayu (yang diletakkan diatas hewan tunggangan) maka shalatnya akan terputus oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.

HR. Muslim no.510

Terkait ukuran pembatasan tempat sujud bila tidak memakai sutroh, Syaikh Utsaimin menerangkan:

Pendapat yang kuat menurutku: depannya orang yang shalat ialah ujung tempat sujudnya, yakni dari tempat keningnya menempel hingga kedua kakinya, sedangkan apa yang lebih dari itu maka orang yang shalat itu tidak berhak untuk melarang orang lewat di situ, dan orang yang lewat setelah batasan itu (tempat keningnya menempel ) tidak apa-apa, kecuali bila orang yang shalat memakai sutroh yang syar'i kemudian mendekat ke sutroh tersebut, ketika itu tidak boleh bagi seorang pun untuk lewat di antara dia dan antara sutrohnya meskipun ukurannya melebihi tempat sujudnya.

www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_2183.shtml

Bila orang yang lewat di depan penanya tersebut adalah laki-laki (sudah baligh atau belum) atau perempuan yang belum baligh maka ia tidak membatalkan shalat penanya.
Wallahu ta'ala a'lam.


http://www.salamdakwah.com/pertanyaan/9426-ketika-seseorang-shalat-ada-orang-yang-lewat-sambil-memutar-musik

══ ¤❁✿❁¤ ══

_Gabung dan ikuti Sekarang juga di Group dan Channel salamdakwah dengan setiap harinya anda mendapatkan :_

Video Kajian Terbaru
Aktualita Ilmiah
Tanya Ustadz
Salamdakwah Image

TG Channel @salamdakwah
Group WA Ikhwan +6285819242061

====== ======

www.salamdakwah.com
Youtube
http://bit.ly/salwatv
Twitter
https://twitter.com/salamdakwah?s=09
Instagram
https://instagram.com/salamdakwah?igshid=dosedrpbgxwj
Telegram
https://t.me/salamdakwah
3.4K views22:22
باز کردن / نظر دهید
2021-06-09 10:05:04
2.4K views07:05
باز کردن / نظر دهید
2021-06-09 10:04:58 *10 Tips Agar Tegar Menghadapi Cobaan*

1.Sadarlah bahwa Anda tidak sendirian, ada Allah bersama Anda.
2.Ingatlah bahwa di balik takdir Allah pasti ada hikmah yang indah.
3.Tidak ada yang dapat memberi kebaikan dan menyelamatkan dari keburukan kecuali Allah, maka janganlah menggantungkan harapan kecuali kepadaNya.
4.Apapun yang ditakdirkan menimpamu; ia tidak akan meleset darimu. Dan apapun yang ditakdirkan meleset darimu; ia tidak akan dapat menimpamu.
5.Ketahuilah hakekat dunia, maka jiwa Anda akan menjadi tenang.
6.Berbaik-sangkalah kepada Rabb Anda.
7.Pilihan Allah untuk Anda, itu lebih baik daripada pilihan Anda untuk diri Anda sendiri.
8.Cobaan yang semakin berat, menunjukkan pertolongan Allah semakin dekat.
9.Jangan pikirkan bagaimana datangnya pertolongan Allah, karena jika Allah berkehendak, Dia akan mengaturnya yang cara yang tidak terlintas di akal manusia.
10.Anda harus berdoa meminta kepada Allah, yang di tangan-Nya ada kunci-kunci kemenangan.

Kalau kita perhatikan, kebanyakan prinsip di atas mengaitkan kita dengan Allah ta’ala. Karena memang manusia itu makhluk lemah, dan dia tidak akan menjadi kuat kecuali jika mendapatkan suntikan kekuatan dari luar, dan tidak ada yang mampu memberikan kekuatan seperti Allah azza wajalla.

Dari sini, kita juga bisa memahami, mengapa semakin orang dekat dengan Allah, semakin kuat pula jiwanya.. dan mengapa semakin kuat akidah seseorang, semakin kuat pula kepribadiannya, wallohu a’lam.



Penulis: Ust. Musyafa Ad Darini

Artikel Muslim.Or.Id

══ ¤❁✿❁¤ ══

_Gabung dan ikuti Sekarang juga di Group dan Channel salamdakwah dengan setiap harinya anda mendapatkan :_

Video Kajian Terbaru
Aktualita Ilmiah
Tanya Ustadz
Salamdakwah Image

TG Channel @salamdakwah
Group WA Ikhwan +6285819242061

====== ======

www.salamdakwah.com
Youtube
http://bit.ly/salwatv
Twitter
https://twitter.com/salamdakwah?s=09
Instagram
https://instagram.com/salamdakwah?igshid=dosedrpbgxwj
Telegram
https://t.me/salamdakwah
2.7K views07:04
باز کردن / نظر دهید